Warga Kota Tegal diramaikan dengan keberadaan billboard raksasa bergambar Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dengan tulisan “Mr. Lockdown Indonesia” yang terpasang di jembatan penyeberangan orang di Jalan Mayjen Sutoyo, Kota Tegal.
Kemunculkan billboard sejak hari pertama relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Jumat (15/5/2020) menuai pro kontra di tengah masyarakat. Ada yang menyambut baik, ada juga yang menilai hal itu sebagai tindakan berlebihan.
Fraksi PKS DPRD Kota Tegal pun angkat bicara. Menurut PKS, keberadaan billboard dan kaos “Mr. Lockdown” yang beredar di sejumlah mal sejak hari pertama relaksasi PSBB, terlalu berlebihan. Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Tegal Bayu Arie Sasongko dan Zaenal Nurohman, menilai sikap Pemkot Tegal untuk memasang billboard tersebut justru sebagai bentuk pencitraan dan euforia berlebihan.
“Kita ingin kejelasan, Mr. Lockdown ini program siapa. Tujuannya dan manfaatnya apa,” kata Bayu.
Bayu pun mengaku sangat menyayangkan adanya “agenda” Pemkot yang terkesan sebagai bentuk untuk mengangkat citra wali kota. Padahal kata Bayu, citra wali kota di mata masyarakat sudah bagus sejak awal-awal memutuskan untuk mengambil langkah cepat saat ada warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19 pertama kali.
“Di awal-awal momentum bagus, Pak Wali dapat apresiasi di mata masyarakat, di luar aspek ekonomi. Namun adanya ini dia menciderai diri sendiri. Sangat disayangkan,” kata Bayu.
Bayu juga menyoroti pelaksanaan buka buasa bersama wali kota dan jajaran ASN saat hari pertama relaksasi PSBB di salah satu mal. Saat itu, jajaran ASN, semuanya menggunakan atribut “Mr. Lockdown” dan mengabaikan physical distancing.
“Harusnya tak perlu melakukan euforia karena ini bukan kompetisi, dan status bencana nasional di tengah pandemi masih ada. Apalagi, daerah sekitar kasus Covid-19 masih terus menanjak,” kata Bayu.
Bayu mengatakan, adanya relaksasi PSBB, disampaikannya langkah baik untuk pemulihan ekonomi masyarakat. Meski demikian, ia sekali lagi meminta Pemkot jangan sampai lengah dalam mengawasi pusat perbelanjaan tentang protokol kesehatan.