Souvenir sangat berpeluang bisa menjadi salah satu oleh-oleh paling dicari banyak orang ketika berkunjung suatu daerah atau tempat wisata. Tentu saja hal itu jika souvenir yang ditawarkan memiliki keunikan, kekhasan, dan orisinalitas. Butuh sentuhan-sentuhan tangan kreatif agar souvenir khas daerah bisa menjadi oleh-oleh yang paling diburu.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Bayu Arie Sasongko dalam kegiatan pelatihan pembuatan asesoris yang diselenggarakan di LKP Sekar, Randugunting, Kota Tegal, Rabu (13/7). Kegiatan ini merupakan pokok pikiran usulan Aleg PKS kota Tegal yang bekerjasama dengan DPPKBP2PA (Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
“Berkaca pada beberapa pedagang aksesoris dan souvenir yang ditemui ketika melakukan Kunjungan Kerja di beberapa daerah di Indonesia, kami melihat adanya peluang kerajinan serupa untuk dikembangkan di Kota Tegal. Aksesoris souvenir selalu menjadi pilihan produk yang dibeli sebagai oleh-oleh selain produk kuliner,” katanya.
Bayu berharap pelatihan aksesoris ini bisa menghasilkan produk selain kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan ketika berkunjung ke tempat wisata di Kota Tegal. Oleh sebab itu ia berharap ke depannya peserta pelatihan aksesoris ini bisa menghasilkan produk kerajinan yang memiliki daya tarik wisatawan lokal ketika berkunjung ke tempat tempat wisata terutama pantai-pantai yang selama ini hanya didominasi warung makanan saja.
“Dukungan penuh akan terus diberikan melalui pendampingan berkelanjutan supaya peserta bisa menjadi UKM yang produktif & menghasilkan seiring dengan pembangunan fisik yang terus dilakukan Pemerintah Kota Tegal di beberapa titik dalam rangka Tegal bersolek,” ujarnya.

Sementara itu Kepala dinas DPPKBP2PA Mohamad Afin, S.IP, M.Si yang juga turut hadir membuka acara, dan turut membenarkan serta mengatakan bahwa peluang meningkatkan perekonomian semakin terbuka lebar dengan penjualan secara offline dan online yang semakin marak. “Setiap akhir pekan juga banyak pasar tiban di beberapa titik di Kota Tegal, jadi bisa dimanfaatkan untuk berjualan secara langsung,” katanya.
Pelatihan aksesoris diikuti oleh 13 peserta yang berasal dari wilayah Tegal Selatan. Dalam kegiatan pelatihan itu para peserta diajarkan cara membuat gelang, konektor masker, bros dan gantungan kunci dari bahan manik-manik.