Rachmat; “Kota Tegal Perlu Ruang Publik Ramah Anak”

Rachmat; “Kota Tegal Perlu Ruang Publik Ramah Anak”

Sebagai wilayah perkotaan padat penduduk, Kota Tegal membutuhkan ruang publik ramah anak. Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta bisa menjadi benchmark untuk diterapkan. Hal ini disampaikan Rachmat Rahardjo kepada Radar Tegal (15/3).

Menurut Rachmat, ruang publik di Kota Tegal saat ini fungsinya baru sebatas ruang terbuka hijau, namun belum ramah untuk anak-anak. Politisi PKS ini mengatakan ruang publik ramah anak tidak cukup hanya hijau dan terdapat fasilitas tempat  bermain. Lebih dari itu, ruang publik itu harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang disesuaikan dengan perkembangan anak, kenyamanan orangtua, serta tepat berinterkasi seluruh warga dari berbagai kalangan. “Juga terdapat relawan yang dapat mengarahkan. Saya kira Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Jakarta bisa jadi contoh,” ungkapnya.

Rachmat menambahkan, pemenuhan ruang publik ramah anak punya tujuan dalam mewujudkan generasi emas Indonesia. Saat ini dunia anak seringkali dihadapkan pada persoalan anak-anak yang kecanduan gadget dan game online, sehingga harus diatasi dengan cara  yang tepat, disamping mengatasi permasalha kecanduan merokok, narkoba, dan lainnya yang mengancam anak-anak.

Salah satu solusi yang dibutuhkan adalah membangun ruang publik ramah anak yang tersebar tidak hanya di pusat kota, tetapi bisa sampai di tingkat RW dengan memanfaatkan balai-balai RW dan partisipasi masyarakat menjadi relawan di ruang publik ramah anak tersebut.[]

Amiruddin; Pelaku Usaha Perlu Memiliki  Mental Positif

Amiruddin; Pelaku Usaha Perlu Memiliki Mental Positif

Program pelatihan bagi usaha mikro start-up resmi dibuka pada 14 Maret 2022. Acara ini merupakan batch-2 dari program serupa sebelumnya yang lebih dikenal dengan program Intensive Business Coaching (IBC). Acara ini difasilitasi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tegal dari hasil pokok pikiran anggota DPRD, dan bekerjasama dengan Genpro Chapter Kota Tegal.

Hadir pada kesempatan pembukaan Anggota DPRD dari Fraksi PKS Kota Tegal H. Amiruddin Lc, Sekretaris Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Tegal Trysnawati, S.H., MH., Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Denny Anggoro SE, MM. dan narasumber di sesi perdana Subhan Yusup, Founder Quinna Breadhouse.

Amiruddin menyampaikan pentingnya memiliki sikap positif untuk maju dan mengembangkan usahanya. Program ini tidak hanya berisi kegiatan pelatihan, melainkan program pendampingan kepada para pelaku UMKM di Kota Tegal.

Ia mengisahkan bagaimana seekor kuda terperosok ke dalam sumur. Dari atas ada yang menyelamatkan dengan cara menjatuhkan tanah sedikit demi sedikit. Jika tidak berpikir positif, kuda itu bisa jadi berpikir apakah dirinya akan dikubur hidup-hidup. Tetapi pikiran positif mengubah mindsetnya sehingga perilaku dia berubah, bukannya pesimis tetapi dia memiliki harapan. Akhirnya dia justru memanfaatkan setiap timbunan tanah sebagai pijakan sampai dia bisa naik ke permukaan.

Amiruddin mengungkapkan peningkatkan kapasitas pelaku UMKM agar bisa naik kelas adalah sebuah keniscayaan yang perlu dilakukan, karena mereka adalah denyut nadi perekonomian. Salah satu program untuk meningkatkan kapasitas itu adalah melalui pelatihan ini. “Melalui program ini semua peserta tidak hanya dilatih, tetapi juga didampingi secara intensif selama setahun untuk menaikkan skala usaha,” kata Amiruddin.

Tampil perdana sebagai narasumber adalah Subhan Yusup, Founder Quinna Breadhouse. Subhan menyampaikan pentingnya membangun sikap terlebih dahulu sebelum membangun usaha, karena menurutnya pertumbuhan usaha, bisnis akan selaras dengan pertumbuhan diri.

Ada beberapa narasumber dari Genpro yang akan terlibat dalam kegiatan ini. Diantaranya adalah Abi Darwis, Ridwan Abadi, Rama Sahid, Ahmad Ghozali, Fitra Jaya Saleh, dan beberapa narasumber lain yang akan membersamai program ini selama satu tahun.[]

PKL di F-PKS DPRD Kota Tegal, Riska: “Seperti Keluarga Sendiri.”

PKL di F-PKS DPRD Kota Tegal, Riska: “Seperti Keluarga Sendiri.”

Dua bulan bertugas di Fraksi PKS DPRD Kota Tegal dalam program PKL (Praktik Kerja Lapangan), Riska Putri Andini (17), siswa SMK PGRI Kota Tegal mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran berharga selama penempatan.

Hal ini ia sampaikan saat pamitan karena telah selesai masa tugas penempatannya. Salah satu yang paling berkesan bagi Riska saat bertugas ia merasa diterima oleh keluarga besar F-PKS Kota Tegal. Saat itu Riska didampingi 2 temannya Ines dan Nesa, teman satu sekolahnya, melakukan pamit.

Ketiga anak ini ditemui langsung oleh Ketua Fraksi PKS Kota Tegal yang didampingi oleh Staff Fraksi Ali Mashuri. Amiruddin mengucapkan terimakasih kepada Riska yang telah membantu kinerja Fraksi PKS selama ini. “Meski hanya dua bulan di Fraksi PKS, kami merasa kehilangan sebenarnya. Semoga Riska lancar studinya, dan tercapai cita-cita dan harapannya di masa depan,” kata Amir.

Riska juga mengucapkan terimakasih sudah diterima dengan baik saat bertugas. “Selama di Fraksi PKS saya merasa seperti sudah kenal dekat, , seperti keluarga, ngobrol bareng , komunikasi baik. Di sini juga saya belajar bagaimana Fraksi PKS melayani dan menerima tamu, membantu menyusun laporan administrasi, dan banyak hal lain selama penempatan. Semoga bermanfaat bagi semuanya,” jelas Riska.

Saat ditanya apakah ada masukan buat Fraksi PKS, Riska menjawab, ”Insya Allah F-PKS tidak ada kurangnya. Semoga PKS maju dan selalu amanah,” katanya. Satu hal yang paling berkesan bagi Riska adalah orang-orang di Fraksi PKS itu baik dan asyik. “Saya sering disapa setiap kali bertemu,” begitu kesannya.[]

Nunggak BPJS, Warga Berharap Beralih KIS yang Dibiayai APBD

Nunggak BPJS, Warga Berharap Beralih KIS yang Dibiayai APBD

Anggota DPRD kota Tegal dari Fraksi PKS Bayu Arie Sasongko ini menerima berbagai keluhan dari warga terkait BPJS. Oleh karenanya, saat reses Bayu menghadirkan Kepala BPJS Cabang Tegal Yusef Eka Darmawan untuk menjelaskan seputar permasalahan kesehatan, khususnya BPJS di Kota Tegal.

Bayu mengungkapkan, persoalan kesehatan menjadi masalah utama yang perlu diselesaikan. Diantara persoalan yang muncul adalah banyak peserta BPJS mandiri merasa keberatan iuran setiap bulannya sehingga banyak yang nunggak. Mereka berharap bisa beralih KIS yang dibiayai APBD.

Menanggapi hal itu, Bayu menjelaskan selama warga yang mengajukan permohonan BPJS KIS yang dibiayai APBD masuk kategori dan memenuhi syarat, bisa diperjuangkan. Selain itu, yang saat ini Pemkot tengah mengupayakan agar Kota Tegal agar bisa Tegal bisa menjadi kota layak UHN (Universal Health Coverage).

“Jika sudah mencapai UHC, maka persoalan kesehatan sudah bisa ditanggung pemerintah, jadi untuk berobat cukup menunjukkan KTP. Semua warga kota Tegal sudah bisa gratis berobat dimanapun asalkan kelas 3,” ungkap Bayu.

Bayu menjelaskan bahwa syarat untuk bisa mencapai kelayakan itu adalah perlu ada sinergi dari semua unsur, agar bagi yang mampu bisa mendaftarkan layanan BPJS sehingga ketercapaian 90 persen bisa dicapai.

Sementara itu Kepala BPJS Cabang Tegal Yusef Eka Darmawan menyampaikan, dengan adanya BPJS ini sebenarnya masyarakat sangat terbantu dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan semua kebutuhan obat dicover BPJS.

Jika ada kejadian misalnya di rumah sakit ketersediaan obat kosong, dan pasien diminta beli diluar, maka notanya bisa bawa ke kantor BPJS, dan uangnya bisa diganti oleh BPJS. “Harusnya tidak ada penambahan biaya. Saat ini pelayanan pun bahkan semakin dimudahkan dengan adanya aplikasi mobile JKN,” katanya.

Menanggapi adanya keluhan iuran yang menunggak, Kepala BPJS Cabang Tegal Yusef Eka Darmawan mengatakan idealnya tetap dibayarkan. Hanya saja pada kasus tertentu ada kebijakan yang diambil BPJS seperti misalnya ada peserta menunggak iuran lima tahun, dibayar 2 tahun terakhir, meski dicicil, dan yang sisanya 3 tahun diputihkan.

Ia juga menyarankan jika ada pasien yang terdaftar BPJS meninggal, dari pihak keluarga sebaiknya langsung melaporkan kepada pihak BPJS, dengan adanya laporan ini maka status kepesertaan BPJS sudah otomatis dihentikan dan tidak akan keluar tagihan lagi.[]

Jalan Rusak Parah di Kawasan Padat, Prioritas Diperbaiki. Bila Perlu Siapkan Langkah Darurat

Jalan Rusak Parah di Kawasan Padat, Prioritas Diperbaiki. Bila Perlu Siapkan Langkah Darurat

Kerusakan jalan yang parah di sejumlah titik perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Tegal. Kondisi jalan berlubang di kawasan padat penduduk menjadi penghambat aktivitas warga, apalagi di musim hujan saat ini. Salah satu jalan yang mengalami kerusakan parah adalah Jalan Pendidikan di Kelurahan Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.

Anggota DPRD Komisi III DPRD Kota Tegal Rachmat Rahardjo menyampaikan, kerusakan Jalan Pendidikan di Kelurahan Pesurungan Lor perlu segera diperbaiki, sebab jalan tersebut merupakan akses layanan publik menuju beberapa sekolah dan perguruan tinggi. Rachmat mendorong organisasi perangkat daerah mengambil langkah darurat.

“Lakukan penambalan sebagai langkah darurat apabila belum memungkinkan untuk perbaikan keseluruhan. Jalan itu akses menuju sarana public, maka diharapkan bisa dilakuan perningkatan kualitas jalan agar lebih awet,” kata Anggota DPRD Kota Tegal dari Fraksi PKS sebagaimana dilansir Radar Tegal (8/3).

Teguh Widodo, salah satu warga mengatakan setiap hari banyak pelajar yang melewati jalan ini menggunakan kendaraan atau pun jalan kaki merasa kebingungan memilih jalan, karena terlalu banyak genangan. “Sebelum musim penghujan, jalan ini sudah rusak parah. Kami sangat berharap bisa segera diperbaiki,” katanya penuh harap.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal Setiabudi mengungkapkan, perbaikan jalan Pendidikan saat ini sedang dsusun harga perkiraan sendiri dan  sudah masuk jadwal pengerjaan tahun ini. “Ini sedang penyusunan HPS, untuk ditenderkan,” katanya.[]

Pedagang Heran, Minyak Langka di Pasaran, Tapi Marak Dijual Online

Pedagang Heran, Minyak Langka di Pasaran, Tapi Marak Dijual Online

Langkanya minyak goreng di pasaran dikeluhkan banyak warga, termasuk pedagang pasar dan pemilik warung kelontong. Informasi ini disampaikan Imron Rosadi, salah satu warga yang berprofesi sebagai pedagang pasar saat berkunjung ke Fraksi PKS DPRD Kota Tegal pada Rabu (9/3).

Hal yang membuat dia heran dan bertanya-tanya adalah, minyak langka di pasaran, tetapi ia menemukan maraknya pedagang online menawarkan minyak goreng.

Pantauan tim media F-PKS Kota Tegal pada Rabu, 9 Maret 2022, di beberapa minimarket dan sejumlah toko kelontong, stok minyak goreng di tempat yang biasa dipajang kosong. Salah satu pemilik warung kelontong di Jl. Merpati, Kelurahan Randugunting mengatakan bahwa sejak kemarin stok minyak goreng kosong. “Terakhir dapat dari pemasok hanya 2 karton, dan langsung habis dalam waktu 30 menit,” katanya.

Anggota DPRD Komsi II DPRD Kota Tegal Zaenal Nurrohman turut menanggapi kelangkaan minyak goreng di masyarakat. Ia menyampakan kelangkaan kebutuhan pokok minyak goreng mestinya tidak sampai terjadi. “Pemerintah mengklaim minyak goreng tidak langka. Pabrik-pabrik masih produksi, Tapi fakta yang terjadi di lapangan sebaliknya.  Ini kan aneh. Kasihan masyarakat yang kesulitan mendapatkan bahan pokok,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kelangkaan ini ada masalah pada mata rantai distribusi. Jika pasokan minyak aman, lalu kemana perginya minyak goreng itu. Zaenal menduga ada oknum-oknum yang melakukan penimbunan. Secara tegas, politikus muda PKS ini meminta kepada Pemerintah Kota Tegal melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi adanya oknum tidak bertanggungjawab yang melakukan penimbunan minyak goreng yang menyebabkan langkanya kebutuhan bahan pokok itu.[]

Sekolah di Kota Tegal Kembali Tatap Muka, Orangtua Bisa Bernafas Lega

Sekolah di Kota Tegal Kembali Tatap Muka, Orangtua Bisa Bernafas Lega

Akhirnya orangtua bisa bernafas lega dengan turunnya level PPKM di KotaTegal dari level 4 menjadi level 3. Itu artinya, anak-anak akan kembali merasakan kembali suasana belajar di sekolah. Kabar ini pun mendapat respon positif dari Komisi I DPRD Kota Tegal dan sepenuhnya mendukung kembali pembelajaran tatap muka.

Anggota I DPRD Kota tegal H. Amiruddin, Lc mengatakan pembelajaran jarak jauh memang sudah menjadi kebiasaan baru dalam dunia pendidikan. Tetapi interaksi langsung dengan guru di sekolah tidak bisa tergantikan.

“Sesuai instruksi Mendagri No 15 tahun 2022, pertemuan tatap muka di satuan pendidikan bisa dilakukan meski pelaksanaannya masih terbatas. Saya yakin turunnya level PPKM dari 4 menjadi 3 ini menjadi kabar baik yang paling ditunggu orangtua di Kota Tegal,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tegal ini.

Amir menjelakan sejak pertengahan Februari lalu, level PPKM Kota Tegal naik menjadi level 4. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal saat itu memutuskan untuk tidak menggelar pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka yang baru berjalan belum ada satu bulan, terpaksa dihentikan lagi.

Dampaknya anak-anak kembali dirumahkan atau melakukan pembelajaran melalui daring. Bukan hanya anak-anak yang kehilangan semangat belajar, orangtua pun menyayangkan kebijakan ini.

“Rata-rata mereka khawatir anak-anak di rumah justru kurang terkontrol selama di rumah dan yang paling meresahkan adalah interaksi anak-anak dengan gadget juga rentan membuat lintasan berpikir anak menjadi macet,” jelasnya.

Reses Rachmat Rahardjo: Sebagai Jaminan Kesehatan, BPJS PBI Harus Tetap Aktif

Reses Rachmat Rahardjo: Sebagai Jaminan Kesehatan, BPJS PBI Harus Tetap Aktif

Selain menampung aspirasi pembangunan fisik, PKS juga berfokus pada penguatan peningkatan kualitas SDM melalui pogram pembangunan non fisik seperti program pelatihan. Beberapa kegiatan pelatihan berdasarkan usulan yang masuk melalui Fraksi PKS tahun ini beberapa diantaranya sudah siap dilakukan, seperti pelatihan baja ringan, pelatihan digital printing, pelatihan tata boga, dan pelatihan pendampingan keluarga.

Hal ini disampaikan Rachmat Rahardjo pada saat kegiatan reses masa persidangan I yang diselengarakan di halaman kantor Kelurahan Debong Lor, Ahad (6/2). Kegiatan yang menghadirkan 300 peserta ini dibagi menjadi dua sesi dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.

Hadir pada kesempatan itu Lurah Debong Lor Agus Tirto, Ketua DPC PKS Tegal Barat Tedi Kartino, dan segenap tokoh masyarakat. Dalam sambutannya Agus Tirto turut mengapresiasi penyelenggaraan Reses di wilayahnya. Ia berharap, semoga usulan dari konstituen di wilayah Debong Lor dapat diserap dengan baik.

Ketua DPC PKS Tegal Barat Tedi Kartino mengapresiasi Pokok Pikiran Aleg PKS yang bertujuan pada membangun ketahanan keluarga bersinergi dengan OPD DPPKBP2PA. “Program ini akan berfokus pada penguatan ketahanan keluarga, keluarga harus kuat karena sebagai jalan penguatan ketahanan bernegara.”

Warga pun menyambut baik program yang diusulkan melalu fraksi PKS, beberapa warga menyampaikan aspirasinya. Fitriana warga Pesurungan Kidul mengeluhkan mengenai sulitnya mengakses Kartu KIS Gratis dari pemerintah. Tidak hanya sulit mengakses, saat sudah dapatkan sempat muncul permasalahan KIS PBI ini tidak aktif saat digunakan untuk berobat. Hal ini seperti yang dikisahkan Deni. Ia sempat menemui kejadian yang menimpa warganya yang merupakan peserta BPJS PBI yang dibiayai APBD, saat berobat kartu BPJS-nya dinyatakan tidak aktif, padahal warga tersebut statusnya tidak mampu.

Menanggapi permasalahan itu Rachmat memberikan tanggapan bahwa selama status sosial warga adalah tidak mampu dan berhak dengan BPJS PBI sebagai Jaminan Kesehatan maka BPJS PBI harus tetap aktif. Fraksi PKS berkomitmen untuk senantiasa memperjuangkan aspirasi dengan bersinergi melalui program pemerintah agar mudah diakses oleh masyarakat yang memang benar- benar membutuhkan dan tepat sasaran.

Reses Amiruddin, Lc: Perbaikan Saluran, Tidak Harus Disertai Dengan Peninggian Jalan

Reses Amiruddin, Lc: Perbaikan Saluran, Tidak Harus Disertai Dengan Peninggian Jalan

Anggota DPRD kota Tegal dari Fraksi PKS Kota Tegal H. Amiruddin, Lc menggelar giat reses masa Persidangan I di Dapil Tegal Timur, tepatnya di Halaman depan Masjid An-Nur, Jl. Werkudoro Gg Bratasena, Slerok, Ahad (6/2).

Hadir pada kesempatan tersebut Camat Tegal Timur, Zidni Nuryantoro, Imron Rosyadi,  mewakili Lurah Slerok, Dwijo Ketua RW VI Kelurahan Slerok dan sejumlah tokoh masyarakat.

Amiruddin menyampaikan kegiatan reses ini dimajukan di awal tahun,  untuk mengiringi Musrenbang dari tingkat RT/RW, Kelurahan,  Kecamatan dan Kota yang sudah selesai dilakukan di tingkat Kelurahan beberapa waktu lalu. “Setiap usulan di Musrenbang nanti akan diselaraskan dengan program dewan melalui reses dan pokok pikiran. Dari sekian banyak usulan ini nanti akan ditentukan mana usulan yang urgent untuk diprioritaskan,” kata Amiruddin.

Selain aspirasi berupa pembangunan fisik, Amir juga menyampaikan beberapa progam non fisik yang bisa diakses diantaranya Program Pelatihan membuat keset yang berdampak ekonomis, pelatihan untuk peningkatan kapasitas usaha UMKM  juga bisa diakses masyarakat.  “Dalam membangun masyarakat baik fisik non fisik butuh peran serta masyarakat,” katanya.

Dwijo, Ketua RW VI Kelurahan Slerok menyampaikan unek-uneknya.  Katanya dari proyek perbaikan saluran air yang telah berjalan, dia berharap agar proyek itu tidak berdampak pada peninggian jalan. “Kasihan warga, jika tempat tinggalnya lebih rendah dari jalan,” katanya.

Selain menjaring aspirasi, kegiatan itu juga dimanfaatkan Amiruddin untuk menginformasikan kabar terbaru, yaitu tentang Perubahan Perda No 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Tegal.  Amir menambahkan diantara muatan utamanya adalah tentang Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. “Diharapkan dengan Perubahan Perda itu, pada tahun 2024 Mall Pelayanan Publik sudah bisa diterapkan di Kota Tegal,” jelasnya.

Amir menjelaskan bahwa progam ini sudah ditetapkan di Bekasi, Bandung dan beberapa Kota lain. “Dengan adanya mal pelayanan publik ini, mengurusi apapun bisa disitu. Mau buat pasport, haji Umroh,  studi ke luar negeri bisa dilakukan di satu titik,” pungkasnya. []

Reses Zaenal: Banyak Aspirasi, Salah Satunya Usulkan Buka Pemakaman Baru

Reses Zaenal: Banyak Aspirasi, Salah Satunya Usulkan Buka Pemakaman Baru

Zaenal Nurohman melakukan kegiatan reses masa persidangan I tahun anggaran 2022 di lingkungan RW VI Kelurahan Kaligangsa, Kecamatan Margadana, Jumat (4/2). Hadir pada kesempatan itu Ketua DPD PKS Kota Tegal Amiruddin Lc, Ketua DPC PKS Margadana Ali Mubarok, Lurah Kaligangsa Djaenudin, S.IP, Ketua RW 06  Kholis, dan sejumlah tokoh masyarakat.

Ketua DPC PKS Margadana Ali Mubarok menyampaikan apresiasi bagi warga di Kecamatan Margadana yang telah menjadi mitra PKS dalam memberikan layanan. Ia berharap semoga PKS semakin dikuatkan dalam memberikan layanan, sehigga bisa memberikan kontribusi yang lebih bagi masyarakat.

Sementara itu dalam sambutannya, Lurah Kaligangsa Djaenudin, S.IP menyatakan bahwa warga di Kaligangsa beruntung punya perwakilan di DPRD sehingga pembangunan bisa selancar ini karena ada yang mengawal.  Paling tidak jika ada masalah pembangunan bisa langsung disampaikan sama anggota dewan.

Beberapa persoalan yang muncul saat reses kemarin diantaranya banjir menjadi masalah yang disampaikan warga, pembangunan saluran tengah (U-ditch), lampu penerangan jalan, sampai minta dibangunkan area pemakaman yang baru.

Diantara banyak aspirasi warga, usulan pembukaan lahan pemakaman menjadi prioritas yang diharapkan bisa terealisasi tahun ini. “Makam perlu diprioritaskan, karena kondisinya sudah penuh. Harapan kami dari pertemuan ini bisa segera ditindaklanjuti usulan pembukaan area pemakaman baru. Apakah itu berupa perluasan area pemakaman atau membuka area pemakaman baru,” kata Khadirin,  salah satu tokoh masyarakat.

Khadirin juga memberikan apresiasi kepada PKS, sebab saat banjir PKS paling sigap turun memberikan bantuan, “Tentu saja kami berharap, Semoga tidak lagi banjir, dan ada program program dengan tujuan kawasan Margadana menjadi kawasan bebas banjir,” katanya.

Sementara itu Zaenal Nurrohman menyampaikan alasan Kenapa DPRD mengawalkan reses di awal tahun adalah untuk menyeimbangkan tahapan pembangunan yang ada di Kota Tegal. “Jadi setiap aspirasi warga, dokumennya bisa disandingkan dengan dokumen eksekutif,” katanya.

“Reses kali usulannya bukan untuk tahun ini. Tetapi untuk tahun 2023. Kami berprinsip tidak menjanjikan,” kata Zaenal. Ia menjelaskan, terkait program prioritas, kita bisa perjuangkan pada APBD perubahan.

Pada kesempatan tersebut Zaenal juga menyampaikan beberapa program seperti peluang program yang bisa menyerap tenaga kerja di perusahaan garmen. “Kita latih dulu, jika sudah siap kita salurkan ke perusahaan garmen untuk bekerja,” jelasnya.[]

Copyright © 2025 PKS Kota Tegal