Tidak hanya billboard Mr. Lockdown yang jadi sorotan. Fraksi PKS Kota Tegal juga menyoroti beredarnya kaos bergambar walikota Tegal bertuliskan Mr. Lockdown. Langkah itu dinilai F-PKS sebagai manuver pencitraan yang tidak perlu.
“Pemkot harus fokus jangan atraktif di tengah permasalahan bencana. Jangan bermanuver. Fokus ke edukasi, kesadaran masyarakat dikuatkan kembali. Gugus tugas diperkuat sampai tingkat RW,” kata Zaenal.
Zaenal Nurohman justru meminta Pemkot Tegal agar lebih fokus penanganan Covid-19 dibandingkan melakukan manuver untuk pencitraan. Ia juga mempertanyakan seremonial penjualan kaos ini murni bisnis atau untuk penanganan Covid-19. Kalau untuk membantu masyarakat justru bagus.
Menurut Zaenal, jika Pemkot justru sibuk dengan berbagai kegiatan yang terkesan abai saat relaksasi PSBB, ia khawatir, akan ada gelombang dua Covid-19 usai Lebaran.
“Kita khawatir di Tegal ada jilid kedua kasus Covid-19. Karena kami melihat ada kelonggaran, sementara daerah sekitar masih zona merah. Kami minta Pemkot lebih serius dan fokus. Apalagi kita juga melihat foto profil WA banyak pejabat memasang gambar ‘Mister Lockdown’,” pungkas Zaenal.
Zaenal mengatakan, adanya relaksasi PSBB, bisa menjadi langkah baik pemulihan ekonomi masyarakat. Namun, Pemkot jangan sampai lengah dalam mengawasi pusat-pusat keramaian memastikan mematuhi protokol kesehatan.