Pemkot Tegal mengusulkan anggaran new normal sebesar 1,8 milyar. Meski begitu, skema pemulihan ekonomi untuk masyarakat terdampak covid-19 dinilai belum jelas. Padahal pemulihan ekonomi merupakan saah satu aspek penting dalam new normal, disamping kesehatan dan jaring pengaman sosial. Dalam usulan anggaran New Normal tersebut, belum ada parameter pemulihan ekonomi.
Hal ini disampaikan sekretaris Fraksi PKS Zaenal Nurhoman dalam rakerda DPRD Kota Tegal bersama tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tegal, belum lama ini.
Sekretaris Daerah Kota Tegal Johardi menyampaikan upaya pemkot memulihkan kembali ekonomi adalah dengan membuka pusat perbelanjaan dengan menerapkan protokol kesehatan, termasuk mengeluarkan kebijakan penundaan pajak.
Menanggapi jawaban tersebut Zaenal memandang kedua upaya tersebut dianggap tidak cukup, karena banyak pelaku ekonomi di sektor UKM, IKM, dan pedagang kaki lima di Kota Tegal.
Politisi muda PKS Kota Tegal ini menyarankan agar Pemkot melakukan pendataan dan melihat secara langsung kondisi para pelaku ekonomi di ketiga sektor itu, sebab dari hasil temuannya, banyak diantara mereka perlu mendapatkan suntikan modal agar bisa kembali menjalankan roda usahanya,
“Kami meminta Pemkot bisa mengalokasikan dana bantuan modal untuk pelaku ekonomi dan pedagang yang benar-benar membutuhkan. Pemulihan ekonomi harus dilakukan secara terintgerasi dan tidak parsial,” ujar Zaenal yang juga anggota komisi II DPRD Kota Tegal ini.