Rachmat; “Pertumbuhan IPM Kota Tegal Belum Menggembirakan”

Rachmat; “Pertumbuhan IPM Kota Tegal Belum Menggembirakan”

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Tegal sebagai alat ukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup, laju pertumbuhannya masih belum menggembirakan dalam kurun 3 tahun terakhir.  Pada tahun 2019, IPM Kota Tegal sebesar 74,93, tahun 2020 sebesar 75,07, dan tahun 2021 sebesar 75,52.

“Sampai tahun 2021 kemarin, IPM Kota Tegal  masih belum beranjak dari angka 75. Kota Tegal termasuk salah satu dari tiga dari enam kota di Jawa Tengah yang pencapaian IPM-nya di bawah 80. Kondisi ini patut menjadi perhatian pemerintah Kota Tegal,” kata Rachmat Rahardjo, Anggota Komisi I DPRD Kota Tegal kepada Radar Tegal (27/4).

Rachmat menambahkan, pertumbuhan IPM yang lamban ini artinya telah terjadi penurunan kinerja pelayanan dan pembanguan pemerintah daerah. Menurutnya, IPM itu parameter dasar yahng menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, kesehatan, dalam kata lain dibenuk tiga dimensi dasar yakni  umur panjang, hidup sehat, pengetahuan, dan standard hidup layak. Rachmat mentolerir kelambanan laju pertumbuhan UPM dalam masa pandemic.

“Namun yang  menjad perhatian adalah kemampuan kecepatan recovery ataubangkit kembali dari keterpurukan musibah pandemic ini,” ungkap Rachmat.

Selanjutnya DPRD merekomendasikan agar ada kebijakan yang lebih kreatif dan inovatif untuk percepatan pencapaian IPM Kota Tegal. Sehingga sampai berakhirnya RPJPD 2005-2025, kualitas SDM Kota Tegal  sebagai modal daya saing daerah tidak terlalu jauh mutunya dengan tiga kota lain di Jawa Tengah yang memiliki IPM di atas 80.[]

Milad ke-20, PKS Kota Tegal Bagi 8.700 Takjil on The Road

Milad ke-20, PKS Kota Tegal Bagi 8.700 Takjil on The Road

Semangat emak-emak PKS Kota Tegal yang tergabung dalam RKI tampaknya tak pernah padam. Senyum sumringah mereka terlihat saat menyapa warga dan membagikan takjil menjelang buka puasa. Hal itu terlihat saat pembagian takjil yang tersebar di beberapa titik. Tidak hanya dilakukan di jalan-jalan, aksi sosial ini juga dilakukan di sejumlah tempat seperti masjid-masjid dan rumah-rumah warga atau tetangga.

Acara bagi-bagi takjil ini merupakan bagian dari gerakan mensukseskan gerakan berbagi 2 juta paket sahur dan takjil yang digagas PKS selama Ramadan. Di Kota Tegal sendiri, acara bagi-bagi takjil PKS ini dilakukan di masing-masing kecamatan dan dikoordinir langsung penguru

s DPC PKS yang ada di 4 kecamatan. Tidak hanya melibatkan emak-emak, kegiatan ini juga melibatkan segenap pengurus DPC, bahkan anggota DPRD dari Fraksi PKS Kota Tegal pun turut terjun langsung ke jalanan dan ikut bagi-bagi takjil. Pengamatan tim di lapangan terlihat ada Zaenal Nurrohman, Aleg PKS Dapil Margadana, Bayu Arie Sasongko, dari Dapil Tegal Selatan, Rachmat Rahardjo, aleg dapil Tegal Barat.

Ketua DPD PKS Kota Tegal Amiruddin, Lc mengatakan bahwa kegiatan ini gerakan mensukseskan program bagi-bagi 2 juta takjil dari PKS Pusat. “Mungkin ini nilainya tak seberapa, tapi semangat untuk berbagi, menyapa langsung masyarakat untuk mengenalkan PKS itu yang mahal,” katanya.

Amiruddin menjelaskan bahwa sumber bagi-bagi takjil yang mencapai 8.700 paket ini berasal dari kesadaran kolektif untuk kader-kader PKS yang memiliki semangat berbagi. “Partisipasi kader, simpatisan, dan tokoh aleg PKS dari daerah, provinsi, dan pusat, juga turut berperan atas kesuksesan gerakan bagi-bagi ini,” ungkapnya.

Ia menjelaskan rincian 8.700 paket itu tersebar di 4 kecamatan. DPC PKS Margadana sendiri berhasil menggalang 2350 paket takjil. Di Tegal Timur ada 4.120 paket takjil yang tersebar di 23 titik. DPC Tegal Selatan 600 paket, dan DPC PKS Tegal Barat 1.630 paket.

Zaenal Nurrohman mengatakan kegiatan bagi-bagi takjil ini merupakan bagian dari ruh dan jiwa PKS yang memang gemar berbagi. “Agenda ini sekaligus memeriahkan Milad PKS ke-20 yang mengangkat tema melayani Indonesia,” ungkapnya.[]

Tempat Karaoke Buka Saat Ramadan. F-PKS Kota Tegal  “Kenapa Tidak Ada Surat Edaran Larangan?”

Tempat Karaoke Buka Saat Ramadan. F-PKS Kota Tegal “Kenapa Tidak Ada Surat Edaran Larangan?”

Atmosfer kehidupan Kota Tegal yang lebih agamis tampaknya belum benar-benar terwujud. Lokasi hiburan malam seperti tempat-tempat karaoke tetap beroperasi di bulan Ramadan. Kondisi ini tentu memprihatinkan karena tidak selaras dengan visi misi pemerintahan Walikota – Wakil Walikota Tegal saat ini.

Demikian disampaikan Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tegal Amiruddin, Lc usai kegiatan rapat paripurna penyampaikan rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Walikota Tegal Akhir tahun anggaran 2021.

“Sangat disayangkan, di bulan Ramadan tempat hiburan malam dibiarkan tetap buka,” kata Amiruddin. “Jika beberapa instansi, kantor, perusahaan bisa menciptakan atmosfer Ramadan yang lebih agamis, mestinya tempat hiburan malam tutup sebulan penuh.”

Amir menyadari untuk membangun masyarakat Kota Tegal lebih agamis itu butuh banyak peran dari berbagai pihak. Tidak cukup hanya mengandalkan kesadaran masyarakat. Menurutnya Pemkot lebih punya peran untuk menegakkan aturan, seperti misalnya melalui regulasi membuat surat edaran walikota. “Ketika tidak ada regulasi itu, maka pengusaha tempat hiburan merasa leluasa tetap buka meski di bulan puasa,” katanya.

Amiruddin menambahkan mengandalkan pemerintah saja memang tidak cukup, tetapi pemerintah juga perlu melibatkan para aktivis masyarakat atau pemuka agama agar turut bisa membantu mencipakan iklim positif bagi kehidupan warga Kota Tegal.

Sementara itu Anggota F-PKS yang lain, Rachmat Rahardjo menyampaikan bahwa kita perlu mengapreasi Tim SDSB Polres Kota Tegal yang melakukan operasi tempat-tempat hiburan malam. Dari aktivitas itu masyarakat jadi tahu bahwa Tegal masih belum relatif kondusif, dan belum agamis.

Cuma yang jadi pertanyaan adalah tindak lanjut dari hasil sidak hiburan malam saat Ramadan oleh Pemkot. “Sebagai bagian dari penegakan misi lebih agamis, mestinya ada follow up. Jadi tidak terkesan dibiarkan,” kata Rachmat.

Belum adanya regulasi yang mengatur jam operasional tempat hiburan malam selama Ramadan, menjadi penyebab tempat hiburan masih beroperasi. “Tahun kemarin relatif kondusif, karena pembatasan covid-19. Tetapi saat ini persebaran covid-19 sudah melandai, dan bertepatan dengan Ramadan. Perlu dikuatkan regulasi yang tepat,” pungkasnya.[]

Kewenangan Diambil Alih Provinsi, Pemkot Tegal Diminta Serahkan Aset SLB

Kewenangan Diambil Alih Provinsi, Pemkot Tegal Diminta Serahkan Aset SLB

Usai berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Kelompok Kerja (Pokja) I Pembahasan LKPJ Walikota Tegal 2021 meminta agar Pemkot Tegal menyerahkan aset tanah SLB yang sudah diambil alih Provinsi Jawa Tengah.

“Saat ini kewenangan pengelolaan SLB ada di Provinsi,” ungkap Rachmat Rahardjo, Anggota Pokja I.” Penyerahkan asset tanah kepada provinsi ini akan mempercepat proses pengembangan SLB di Kota Tegal, baik dari segi pengembangan sarana maupun dari peningkatan kualitas pembelajarna,” kata Rachmat.

Menurut Rachmat, SLB Negeri Kota Tegal dinilai memerlukan perluasan dan perbaikan sarana dan prasarana. Karena status pengelolaan telah menjadi kewenangan provinsi, hanya saja asset tanahnya masih tercatat sebagai asset Pemkot Tegal. Ini jadi kendala administratif dalam melakukan perluasan dan pengembangan sarana dan prasarana.

Maka, dukungan pemkot untuk melimpahkan pencatatan asset ke Pemerintah Provinsi bisa dilakukan dalam waktu dekat. Rachmat menjelaskan bahwa dukungan anggaran Provinsi kepada daerah dalam bentuk Bantuan Keuangan Gubernur Jawa Tengah dapat dimanfaatkan melalui ajuan proposal. “Karenanya keaktifan Dinas di daerah menjadi sangat penting dalam penyiapan proposal Bantuan Keuangan Gubernur Jawa Tengah,” ungkapnya.

Sementara itu Anggota Komisi I DPRD Kota Tegal Amiruddin, Lc menyampaikan, SLB di Kota Tegal, terhitung sudah cukup lama keberadaannya, jumlah anak didik yang belajar di SLB Kota Tegal juga semakin banyak, hanya saja pengembangannya sampai saat ini terasa belum maksimal.

“Sarpras yang masih ala kadarnya dan tidak memadai akan berdampak pada mutu pendidikan di SLB. Jika memang kewenangan pengelolaan SLB sudah diambil alih provinsi, saya kira Pemkot bisa mengurus peralihan pencatatan administratif aset tanah SLB ke provinsi,” katanya.[]

Pendirian SMA Negeri Akan Ditempatkan di Tegal Selatan

Pendirian SMA Negeri Akan Ditempatkan di Tegal Selatan

Tim Pokja I  pembahasan LKPJ Walikota Tegal tahun 2021, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Dua agenda kunci jadi fokus bahasan. Pertama terkait pendirian SMA Negeri di Kecamatan Tegal Selatan, dan kedua terkait pengelolaan SLB Tegal yang kewenangannya sudah diserahkan kepada Provinsi.

“Aspirasi pendirian SMA Negeri di Kecamatan Tegal Selatan ditindaklanjuti oleh Kelompok Kerja I,” kata Rachmat Rahardho, SE.M.Pd melalui pesan tertulis kepada media ini di sela-sela kunjungan ke Dindikbud Provinsi Jawa Tengah, (19/4).

Ia menjelaskan bahwa saat ini ada 5 SMA Negeri di Kota Tegal dengan rincian SMA 1 Tegal, SMA 3 Tegal dan SMA 4 Tegal di Kecamatan Tegal Timur, SMA 2 Tegal di Tegal Barat, dan  SMA 5 Tegal di Margadana. “Dari jumlah SMA yang ada di Kota Tegal, tidak ada satu pun SMA yang berlokasi di Kecamatan Tegal Selatan,”  katanya.

Sekretaris  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pak Suyanta, SPd, MP menjelaskan tahapan pengajuan pendirian SMA Negeri di Kota Tegal sudah sempat dibahas. Ia bahkan meminta agar pemerintah Kota Tegal segera melakukan pengajuan sekaligus menyiapkan naskah pemindahtanganan aset tanah yang akan digunakan untuk lokasi pembangunan sekolah tersebut.

Atas penjelasan tersebut, Rachmat mendorong agar Pemerintah Kota segera menindaklanjuti langkah-langkah administrasi agar realisasi pendirian SMA Negeri di Kecamatan Tegal selatan bisa segera diwujudkan.[]

Zaenal; “Pemkot Tegal Perlu Upgrade Media Promosi Gaet Investor”

Zaenal; “Pemkot Tegal Perlu Upgrade Media Promosi Gaet Investor”

Nilai investasi di Kota Tegal yang tidak mencapai target menjadi sorotan pembahasan Pokja II LKPJ Walikota 2021. Dari target 1,76 trilyun, hanya tercapai 1,26 trilyun dari target 1,76 trilyun atau setara 73,78 persen. Pemerintah Kota Tegal melalui dinas terkait diminta untuk memperbarui sarana media promosi yang lebih up to date agar dilirik para investor.

“Kami amati media promosi yang dimiliki Pemkot Tegal masih kurang update, perlu pembaruan materi dan visualisasi. Dinas terkait perlu melakukan inovasi digital, bila perlu jemput bola untuk menarik investor potensial,” kata Zaenal Nurrohman.

Zaenal menambahkan beberapa wilayah yang memiliki kawasan industri bisa jadi benchmark untuk melakukan hal serupa. “Meski kita punya keterbatasan kawasan industri, tetapi kita tidak boleh mati kreativitias,” ungkap politisi PKS ini.

Menurutnya kehadiran investor akan sangat membantu geliat perekonomian di Kota Tegal. “Saya kira dengan sentuhan kreativitas media promosi yang tepat bisa melirik banyak investor yang akan berinvestasi di Kota Tegal,” tambahnya.

Oleh karenanya, ia meminta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)  Kota Tegal untuk segera meng-upgrade sarana promosi yang up to date baik media promosi offline maupun melalui media promosi online seperti sosial media.

Zaenal menjelaskan dengan makin banyaknya investor yang berinventasi di Kota Tegal akan menekan angka pengangguran terbuka dan sekaligus mengurangi angka kemiskinan “Dalam LKPJ tahun 2021 disebutkan bahwa penurunan tingkat kemiskinan masuk kategori yang tidak tercapai sebab realisasinya pada 2021 angka kemiskinan  masih di angka 8,12%dari target 6.40-7.40 persen,” ungkap Zaenal.

Ia menambahkan investor yang sudah masuk seperti perusahaan garmen, gudang-gudang distributor perusahaan sudah mulai masuk Kota Tegal terbukti bisa mengurangi angka pengangguran terbuka. Hanya saja investor yang ada saat ini masih belum cukup menekan angka pengangguran, oleh karenanya Pemkot Tegal perlu lebih serius untuk memikirkan strategi menarik para investor untuk berinvestasi di Kota Tegal[]

Angka Partisipasi PAUD Rendah

Angka Partisipasi PAUD Rendah

Sepanjang tahun 2021, angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Tegal masih tergolong rendah. Data yang disebutkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal menunjukkan, ada 5.162 anak yang terdaftar di PAUD dari jumlah anak usia dini secara keseluruhan yang mencapai angka 9.479 anak.

Anggota Komisi I DPRD Kota Tegal Rachmat Rahardjo menilai hal tersebut disebabkan orangtua menunda menyekolahkan anak-anaknya dengan alasan mengantisipasi penularan Covid-19. Bahkan saat pandemi ada juga  orangtua yang memilih mencutikan anak-anaknya dari sekolah yang sudah diikutinya.

Kondisi demikian biasanya terjadi di daerah yang menerapkan protokal kesehatan yang ketat, dan tingkat kewaspadaan orangtua cenderung lebih kuat di wilayah perkotaan. Sehingga mereka bersikap protektif kepada anak-anaknya. Ini dapat berbanding terbalik di daerah yang menerapkan protokol kesehatan longgar. Boleh jadi pencapaian Angka Partisipasi Murni tinggi.

Menurut politisi PKS ini, rendahnya APM PAUD berdampak terhadap keberlangsungan lembaga PAUD. “Pengelola mengalami kesulitan keuangan sebab jumlah siswa menurun jauh. Agar tetap bertahan, langkah antisipasi yang terpaksa dilakukan adalah memangkas biaya sumber daya manusia maupun biaya operasional lainnya,” katanya seperti dilansir Radar (18/4).

Rachmat menambahkan, angka partisipasi murni menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Jika AKM tercapai 100 persen, berarti seluruh anak usa sekolah dapat bersekola tepat waktu. Kegunaannya untuk mengukur daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah.[]

78 Jabatan Struktural Pemkot Kosong. Rachmat; Kekosongan Tak Boleh Terjadi

78 Jabatan Struktural Pemkot Kosong. Rachmat; Kekosongan Tak Boleh Terjadi

Formasi jabatan struktural di Kota Tegal sebanyak 568. Namun per 31 Desember 2021, diketahui hanya terisi 490 jabatan. Sehingga, 78 jabatan kosong. Fakta tersebut terungkap dalam Rapat Kelompok Kerja Komisi I dengan Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Tegal membahas LKPJ Wali Kota Tegal Akhir Tahun Anggaran 2021.

Menurut Anggota Komisi I Rachmat Rahardjo, seperti dilansir diswayjateng.id untuk mewujudkan good governance atau pemerintahan yang baik, keberadaan seorang pejabat sebagai pimpinan organisasi harus ada, baik berstatus definitif maupun pelaksana tugas. Karena itu, kekosongan pimpinan organisasi tidak boleh terjadi. Dan meskipun diisi oleh pelaksana tugas, langkah perangkapan jabatan bukanlah pilihan terbaik.

“Good governance bisa dicapai melalui struktur organisasi yang kuat, tentu salah satu unsurnya adalah jabatan dipegang oleh pejabat definitif,” kata Rachmat di Komplek Gedung Parlemen, Jalan Pemuda, Kamis (7/4). Rachmat mewanti-wanti, perekrutan pejabat baru untuk mengisi 78 formasi jabatan yang tersedia agar dapat dilakukan melalui proses seleksi yang transparan, profesional, dan berkeadilan.

“Dengan mengutamakan kompetensi dan kredibilitas,” imbuh Rachmat.

Dijelaskan Plt Kepala BKPPD Ilham Prasetyo, di 2021 formasi jabatan struktural baru terpenuhi sebesar 86,26 persen, atau melebihi target 2021 yakni 83 persen. Sedangkan capaian persentase ASN yang meningkat kompetensinya 38,6 persen dari target 28 persen. Meskipun masih pandemi, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tetap berjalan melalui metode tatap muka, blended, dan daring.

“BKPPD mengolah data pengembangan ASN. Untuk menduduki jabatan struktural harus melalui talent scouting dan talent pool. Sehingga, diharapkan dapat memenuhi target pengisian jabatan,” ujar Ilham.[]

Bayu Arie S; “Jelang Mudik, Rekayasa Lalu Lintas di Kota Tegal Harus Cermat”

Bayu Arie S; “Jelang Mudik, Rekayasa Lalu Lintas di Kota Tegal Harus Cermat”

Sejumlah skenario rekayasa lalu lintas tengah dipersiapkan menjelang arus mudik lebaran 2022. Anggota Komisi III DPRD Kota Tegal Bayu Arie Sasongko memminta kebijakan rekayasa lalu lintas di Kota Tegal dilakukan secara cermat. Terutama untuk penutupan akses ruas jalan perkotaan.

“Rekayasa lalu lintas jelang lebaran harus cermat. Janga nsampai berpatokan rutinitas dan tidak mempertimbangkan eksisting arus lalu lintas. Akhir-akhir ini dengan adanya jalan tol dan Jalingkut, pergerakan lalu lintas di Kota Tegal kondisinya tidak seperti dulu lagi,” kata ,” kata seperti dilansir Radar (13/4).

Bayu mengatakan, apabila rekayasa lalu lintas yang diterapkan mengacu pada kebiasaan rute tahun lalu, berpotensi jadi beban masyarakat. Selain itu, dikhawatirkan membunuh usaha mikro kecil menengah yang berada di rute tersebut. Padahal saat ini pemerintah sedang berfokus untuk memulihkan perekonomian paska dihantam pandemi.

Menurut politisi PKS ini, lebaran merupakan momentum bagi pelaku usaha untuk meningkatkan pendapatan. “UMKM sedang bersaua bangkit dari keterpurukan di masa pandemic. Lebaran momen yang ditunggu untuk menambah pendapatan.  Tidak hanya pemilik usaha, namun juga tenaga kera di industry tersebut,” tutur Bayu.

Plt Kepala DinasPerhubungan Kota Tegal Sugiyanto menjelaskan, skenario manajemen rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan pada masa mudik lebaran 2022  akan mengacu panduan dari pemerintah pusat. Biasanya ada rapat koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Polri. Namun mengenai penutupan gang-gang, tahun ini sepertinya tidak,” ujar Sugiyanto.

Pesan F-PKS di Hari Jadi Kota Tegal ke-422

Pesan F-PKS di Hari Jadi Kota Tegal ke-422

Hari Jadi Kota Tegal ke-422 menyimpan banyak harapan bagi warga Kota Tegal, tidak terkecuali dari Anggota DPRD dari Fraksi PKS. Tidak hanya tentang kemajuan dan kesejahteraan warganya, tetapi juga tentang pentingnya kolaborasi di kalangan pejabat di Pemerintahan Kota Tegal.

Tema hari jadi kota Tegal yang diusung tahun ini adalah sagseg kerjane, marem hasile. Tidak hanya memberikan pesan agar semakin produktif, tetapi juga harus dibarengi dengan semangat kolaboratif. Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tegal Amiruddin Lc sempat membuat akun tiktok agar pejabat tambah akur. “Mumpung Ramadan, sing akur ya sedulur. Pesan ini tidak hanya ditujukan bagi seluruh warga, tetapi juga pemimpin dan pejabat,” pesannya melalui akun tiktok.

Di momen setelah Sidang Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Tegal ke-422 yang digelar 11 April 2022, Amiruddin kembali menyampaikan pesan, “Mudah-mudahan kota Tegal lebih baik, lebih maju di beberapa hal baik pembangunan fisik maupun non fisik,” katanya.

Sementara itu Sekretaris F-PKS DPRD Kota Tegal Zaenal Nurrohman, menyampaikan momen hari jadi Kota Tegal ini kita harap bisa menjadi spirit perubahan kota Tegal ke arah yang lebih baik, sebagaimana tagline, sagseg kerjane, marem hasile. “Menjadi lebih baik untuk semua komponen, forkompida, walikota, wakil walikota, DPRD, semuanya bahu membahu mensejahterakan masyarakat,” kata Zaenal.

Rachmat Rahardjo pun menitipkan pesan, agar di momen hari Jadi Kota Tegal ini, pimpinannya rukun, guyub wargane, sejahtera rakyate. Sementara itu Bayu Arie Sasongko menyampaikan pesan agar semakin menjiwai makna tema hari jadi kota Tegal agar lebih semangat dan lebih baik, “Yuh, sagseg kerjane, ben marem hasile,” katanya.

Copyright © 2025 PKS Kota Tegal